Sabtu, 16 April 2016

plasenta previa





PLASENTA PREVIA


a. Pengertian

Plasenta Previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi di tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir (ostium uteri internal) (Nugraheny, 2010)



  b. Klasifikasi Plasenta Previa
1.      Plasenta previa lateralis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum
2.      Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum
3.      Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada di pinggir ostium uteri internum
4.    Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum . Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal (Prawiroharjo, 2008).  



c.  Diagnosa dan Gambaran Klinis Plasenta Previa
Untuk menentukan diagnosa pasti plasenta previa, maka hal-hal di bawah ini harus dilakukan antara lain:
1.      Anamnesa
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri, tanpa alasan, terutama pada multigravida. Perdarahan cenderung berulang dengan volum yang lebih banyak dari sebelumnya. Perdarahan menimbulkan penyulit bagi ibu maupun janin dalam rahim.
2.      Inspeksi
Dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam, banyak, sedikit, atau darah beku (stolsel), bila terjadi perdarahan yang banyak maka ibu terlihat pucat atau anemis.
3.      Pemeriksaan Khusus Kebidanan
a.       Palpasi abdomen, didapatkan janin belum cukup bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan, bagian terendah janin masih tinggi karena plasenta berada di segmen bawah rahim, bila cukup pengalaman bisa dirasakan suatu bantalan pada segmen bawah rahim terutama pada ibu yang kurus
b.      Pemeriksaan denyut jantung janin, bervariasi dari normal sampai asfiksia dan kematian janin dalam rahim
c.       Pemeriksaan inspekulo, dengan memakai speculum secara hati-hati, dilihat dari mana asal perdarahan apakah dari dalam uterus atau kelainan serviks, vagina, varises pecah
d.      Pemeriksaan dalam dilakukan di meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan. Walaupun begitu kita harus hati-hati karena bahaya yang sangat besar, bahaya pemeriksaan dalam dapat menyebabkan perdarahan yang hebat, terjadi infeksi, menimbulkan his dan kemudian menimbulkan partus prematurus.  Indikasi pemeriksaan dalam yaitu perdarahan banyak lebih dari 500 cc, perdarahan berulang-ulang, perdarahan sekali atau banyak, sehingga Hb menjadi berkurang 8 gr%, his telah ada dan janin sudah dapat hidup di luar  rahim  (Yeyeh Rukiyah, 2010).
4.      USG, penentuan lokasi plasenta (Nugraheny, 2010).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar