1.
Pengertian
Inisiasi Menyusu dini
Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau pemulaan
menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Jadi,
sebenarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain mempunyai kemampuan
untuk menyusu dendiri. Asalkan diberi kontak kulit bayi dengan kulit ibunya,
setidaknya selama satu jam setelah lahir. ( Roesli, 2008 )
2. Pentingnya
Kontak Kulit dan Menyusu Sendiri
Dua hal yang tidak disadari selama ini bawah:
1.
Kontak
kulit bayi dan ibu penting.
2.
Bayi
segera setelah lahir dapat menyusu sendiri.
Mengapa kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir dan bayi menyusu
sendiri dalam satu jam pertama kehidupan penting?
1.
Dada
ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara. Ini
akan menurunkan kematian karena kedinginan. (hypotermia).
2.
Ibu
dan bayi merasa lebih tenang. Pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Bayi akan lebih jarang menangis sehingga
mengurangi pemakaian energy.
3.
Saat
merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya dan ia
akan menjilat-jilat kulit ibu. Menelan bakteri “baik” di kulit ibu. Bakteri
“baik” ini akan berkembang baik membentuk koloni di kulit dan usus bayi,
menyaingi bakteri “ jahat” dari lingkungan.
4.
Bonding
(ikatan kasih saying) antara ibu-bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam
pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi menyaingi bakteri
“jahat” dari lingkungan.
5.
Makanan
awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari usus manusia,
misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan
mencetuskan alergi lebih awal.
6.
Bayi
yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui ekslusif dan akan
lebih lama disusui.
7.
Hentakan
kepala bayi kedada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya,
emutan, dan jilatan bayi pada putting ibu merangsang pengeluaran hormone
oksitosin.
8.
Bayi
mendapat ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang
juga dinamakan the gift of life. Bayi
yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapat kolostrum dari
pada yang tidak kesempatan.
9.
Ibu
dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali
dalam kondisi seperti ini.
3. Persiapan Alat dan Bahan Inisiasi
Menyusu Dini
1.
APD (sarung tangan, kaca mata, celemek,
sepatu)
2.
Selimut
3.
Topi bayi
4.
Handuk besar
5.
Klem
6.
Gunting anatomis
7.
Larutan Clorin 0,5%
8.
Baskom sampah kering
9.
Handuk kecil
4.
Prosedure
Kerja Inisiasi Menyusu Dini
a. Mencuci
tangan
b. Memakai
APD (topi, kaca mata, celemek, sarung tangan, sepatu.)
c. Mengeringkan
bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan
tanpa membersihkan vernix.
d. Ganti
handuk basah dengan handuk kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
e. Melakukan
pemotongan dan pengikatan tali pusat bayi
f. Letakkan
bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel didada
atau perut ibu. usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari puting payudara ibu.
g. Selimuti
ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi
h. Membiarkan
bayi mencari puting susu ibu dan tidak memaksa bayi ke puting ibu.
i.
Menganjurkan suami dan keluarga untuk
mendukung ibu.
j.
Membiarkan ibu dan bayi selama satu jam
dan sampai bayi berhasil menyusu.
k. Melakukan
rawat gabung (menempatkan ibu dan bayi dalam ruangan yang sama)
l.
Melepaskan APD (topi, kaca mata,
celemek, sarung tangan, sepatu)
m. Mencuci
tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar